KabarSeru - Entah apa yang ada di benak pikiran pemuda berusia 20 tahun ini. Ketika orang-orang beramai-ramai ingin dirawat atas keluhan dari gejala virus Covid-19, dia justru kabur dari rumah sakit dan memutuskan pulang ke rumah.
Seperti dilansir TribunJatim.com, pada Maret 2020, pemuda itu memutuskan pulang ke kampung halamannya di Kecamatan Cigedug setelah bekerja di wilayah Bogor. Sepulangnya dia, pemuda itu mengeluh sakit dan ia pun dinyatakan PDP, dan kemudian masuk ke ruang isolasi di RSUD dr Slamet Garut, Jawa Barat.
Namun baru beberapa hari dirawat inap, pria itu mencari cara untuk kabur, yakni dengan meminta izin ke dokter untuk ke toilet. Dengan cepat, petugas kembali menjemput pria itu dari rumahnya dan kembali mengisolasinya di rumah sakit.
Tapi sayang, tiga hari pasca menjalani tes swab, tepatnya pada Rabu 1 April 2020, pria itu meninggal dunia.
Sementara hasil lab yang keluar pada Senin (20/4/2020) menunjukkan jika pria itu positif Corona (Covid-19).
Akibatnya, sedikitnya 100 orang yang sempat kontak fisik dengan almarhum harus menjalani isolasi.
“Warga di satu kampung tempat tinggal pasien itu akan menjalani rapid test dan kemungkinan akan diminta isolasi mandiri, karena banyak yang kontak, bisa sampai 100 orang lebih,” ungkap Wakil Bupati Garut, Helmi.
Isolasi mandiri yang diberlakukan warga pun telah dimulai pada Rabu, 22 April 2020 kemarin.
“Iya ini isolasi mandiri, pertimbangannya pertama adalah daerah ini sudah bisa ditetapkan sebagai zona merah, karena di sini ada yang positif dan meninggal. Yang kedua, kontak eratnya yang paling banyak itu kumpul di kampung ini, ada sekitar 41 kepala keluarga,” kata Helmi.
Selama menjalani isolasi, Helmi menegaskan bahwa kebutuhan warga akan ditanggung penuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar