Sabtu, 08 Februari 2020

Polisi di Lampung Tengah ini Tewas dikeroyok Warga, Dikira Begal

KabarSeru - Begitu masyarakat mendapati pelaku tindak kejahatan atau mendengar teriakan dari para korban, masyarakat langsung bertindak cepat, memberi hukuman kepada pelaku sebelum menyerahkannya ke pihak berwajib.

Itu pula yang tergambar pada kasus di Lampung Tengah (Lamteng) ini. Hanya saja, masyarakat salah sasaran. Sosok yang dikeroyok mereka hingga tewas bukanlah pelaku begal, melainkan oknum polisi.
Mengutip Tribunnews.com, peristiwa itu terjadi pada Senin (3/2/2020) dini hari. Saat itu, korban sedang menghadang seorang pengendara sambil menghayunkan sebilah parang. Oleh pengendara tersebut, korban diteriaki begal hingga mengundang sejumlah warga yang sedang berkumpul di acara organ tunggal.
“Mendengar teriakan sejumlah pengendara lalu mereka mendekat ke tempat kejadian perkara,” lanjut Kapolres Lamteng, Ajun Komisaris Besar I Made Rasma.
Warga yang kesal kemudian melempari korban dengan batu dan botol.
“Saat anggota (Polsek Seputih Banyak) ke lokasi TKP, kondisi korban sudah terkapar dan bersimbah darah. Lalu, dilarikan ke puskesmas terdekat.”
“Sempat mendapatkan perawatan, akhirnya korban meninggal dunia di Puskesmas,” terang Kapolres.
“Korban adalah anggota kepolisian dari Satuan Sabhara Polres Lampung Timur. Pangkat terakhirnya Brigadir Polisi (Brigpol),” ungkapnya.
Dalam kasus pengeroyokan ini, Kapolres mengatakan, bahwa pihaknya sudah mengamankan dan menetapkan 18 orang tersangka.
“Setelah kita lakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP), 18 orang ini kita tetapkan sebagai tersangka atas meninggalnya korban Brigadir Ahmad Jamhari di Kampung Restu Buana, Kecamatan Seputih Banyak, Senin (3/2/2020),” kata Kapolres.
Sementara mengenai alasan korban menghadang serta menghayunkan senjata kepada pengendara, Kapolres mengatakan, “Masih dalam penyelidikan.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar