Senin, 30 November 2020

Kisah Mama Muda Rela Ditiduri Bosnya Demi Jabatannya Naik, Kini Dirinya Menyesal dan Menangis


KabarSeru - Naik ke jabatan yang lebih tinggi, siapa yang tidak mau. Tapi tentu saja, hal ini tidak mudah untuk didapatkan bila tidak disertai prestasi dan inovasi. Ditambah, ketatnya persaingan sehingga semakin menyulitkan untuk mendapatkan posisi teratas.

Oleh karena itu, tidak jarang beberapa karyawan mengambil ‘jalan pintas’. Mulai dari melibatkan ilmu sihir, hingga merayu sang atasan, seperti ‘cara’ yang digunakan oleh seseorang Mama Muda untuk mendapatkan jabatan manajer baru, yang ditinggalkan oleh manajer lama yang segera pensiun.

“Saya kembali bekerja setelah tiga bulan diliburkan (akibat pandemi Covid-19). Dan manajer saya, yang telah bekerja di perusahaan (pabrik makanan) selama lebih dari 30 tahun, pensiun,” terang wanita 33 tahun itu.

“(Posisi) itu dibayar lebih baik daripada saya sekarang (supervisor), dan memiliki keuntungan dari sisi jam kerja.”

“Saya tahu, posisi itu akan membantu saya lebih banyak mendapatkan uang masuk dan tidak ada lagi pembagian shift,” curhatnya.

Demi antusiasnya mendapati posisi itu, sang Mama Muda akhirnya membuat rencana dengan merayu Direktur Pelaksana perusahaan, mengajaknya berbicara empat mata di ruangan kerja setelah jam kerja selesai dan karyawan pulang, seperti dilansir TribunMedan.com.

“Saya memutuskan untuk memainkan ini, semata-mata untuk keuntungan saya dan saya merayunya agar memberi saya promosi,” terang dia.

Untuk semakin meluluhkan hati sang Direktur yang berumur 59 tahun, Mama Muda ini memanfaatkan ‘senjata’ wanita, yaitu tangisan air mata.

“Saya bercerita sambil menitikkan air mata, mengatakan kepadanya bahwa saya khawatir tentang uang,” tuturnya.

Dan benar saja, hati sang Direktur luluh, memberikan dia jabatan itu.

“Saya menyebutkan posisi manajer dan dia berkata bahwa posisi itu milik saya,” lanjutnya.

Selanjutnya, sang Mama Muda ditiduri oleh si Direktur, sebagai imbalan dari ‘hadiah’ yang diberikannya.

Tapi kini, justru muncul perasaan bersalah dan penyesalan yang amat dalam.

“Sekarang saya mendapatkan pekerjaan itu, saya merasa sangat bersalah dan menyesal.”

“Saya mengkhianati suamiku. Mungkin aku harus memberitahunya?” tutur dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar