Sabtu, 02 Mei 2020

Efek Lockdown Air Terkotor di Dunia ini Jadi Bersih Bahkan Airnya Bisa Diminum

KabarSeru - Sistem lockdown yang diberlakukan oleh sejumlah negara dalam rangka pencegahan dan penanggulangan Covid-19 kini secara perlahan berimbas pada perekonomian masyarakat, namun tidak dengan alam.
Di tengah lockdown, alam justru seolah ‘membersihkan’ dirinya. Ya, alam yang selama ini dikotori oleh tangan-tangan jahil manusia lantas mengalami perubahan besar selama Bumi diistirahatkan melalui sistem lockdown.
Dan hasilnya pun amat-amat mencengangkan. Salah satu contohnya perubahan besar pada Sungai Gangga, India.
Selama ini, sungai kebanggaan India ini dinobatkan sebagai sungai terkotor dan tercemar di dunia, dengan banyak dipenuhi sampah dan limbah manusia.
Ditambah, Sungai Gangga selalu digunakan umat Hindu sebagai tempat kremasi atau pembakaran jenazah, serta pelaksanaan ritual keagamaan dengan mandi di sungai.
Di samping itu, Sungai Gangga juga dipenuhi aktivitas para penduduk yang mencuci pakaian.
Hal ini lantas kian menambah pencemaran air sungai tersebut.
Berbagai cara pun telah diambil oleh Perdana Menteri Narendra Modi untuk mengatasi masalah ini, termasuk dengan membangun pusat pemurnian air dan memindahkan 400 pabrik pengolahan kulit dari bantaran sungai.
Namun proyek lingkungan yang menghabiskan dana hingga tiga miliar dollar AS itu tidak terelasasikan dengan benar.
Tapi kini, tanpa usaha ekstra serta proyek ambisius, Sungai Gangga bersih dengan sendirinya.
Sejak diberlakukan lockdown, air Sungai Gangga perlahan mengalami perubahan hingga kini airnya menjadi biru jernih, seperti yang terlihat dalam video unggahan petugas Dinas Kehutanan India (IFS) Susanta Nanda di Twitter, Minggu (26/4/2020).
Bahkan saking jernihnya, air Sungai Gangga kini kembali bisa diminum setelah 40 tahun terakhir dinyatakan ‘tidak layak’ diminum.
“Tingkat kemurnian yang luar biasa adalah karena tidak adanya polutan dan sampah industri. Setelah beberapa lama kualitas air Sungai Gangga menjadi baik untuk ritual minuman (Achaman).”
“Dalam beberapa lokasi air juga menjadi layak untuk diminum setelah kualitasnya diuji pada parameter yang berbeda. Peningkatan yang luar biasa ini belum pernah disaksikan dalam 30-40 tahun terakhir,” demikian kata ilmuwan lingkungan dan profesor BD Joshi, melansir today.line.me.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar