![]() | |
Ilustrasi Bully |
Seperti keterangan dari orang tua korban, aksi perundungan terakhir dialami putra mereka usai upacara Hari Sumpah Pemuda, Senin (28/10). Saat itu korban keluar dari ruang perpustakaan dan tiba-tiba diserang dari belakang.
“Anak saya merasa dipegang lehernya dari belakang lalu dipukul. Setelah itu dia tidak ingat apa-apa,” kata S, ayah korban.
Promo Menarik TBET303
Tekanan pun berlanjut saat korban pergi mengaji ke musala yang jaraknya sekitar 100 meter dari rumah. Saat itu, korban bertemu dengan salah satu pelaku bullying, dan mengancamnya.
“Sejak saat itu, anak saya sudah gak mau sekolah. Saya lalu lapor ke pihak sekolah untuk memberitahukan kondisi anak saya,” kata S.
Namun saat beberapa pelajar yang diduga terlibat dalam aksi bullying dipanggil dan diinterogasi pihak sekolah, tak ada satupun yang mengaku.
Di sinilah, korban yang selama ini memendam kepedihan akhirnya membuka suara.
Dia terang-terangan mengungkapkan jika selama ini sering dipukul, ditendang sampai dibanting oleh para pelaku. Bahkan saat kondisi pingsan terakhir, berdasarkan pengakuan teman lainnya, alat kelaminnya dibuat mainan oleh beberapa pelaku.
Sumber: Detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar