KabarSeru - Sejak beberapa tahun terakhir, aktivitas mendaki menjadi ‘hobi dadakan’ di kalangan pemuda-pemudi. Entah karena terpesona keindahan atau memang ingin mengeksplorasi alam lebih jauh, banyak yang mulai memutuskan untuk mendaki bersama teman-temannya.
Tak ada yang salah untuk hal ini. Namun sebelum memutuskan mendaki, kamu harus mempersiapkan dan mempertimbangkan berbagai hal, salah satunya teman atau kelompok pendakian.
Pastikan teman-teman yang mendaki bersamamu memiliki jiwa solidaritas, karena jika tidak, kamu mungkin akan bernasib sama dengan pendaki wanita malang ini.
Seperti dikutip Tribunnews.com, Elsa Qurratul Aini (19) warga Banyumas ini ditinggal pergi oleh ketujuh temannya disaat mengalami gejala acute mountain sickness (AMS). Di pos dua di Gunung Slamet, dia ditinggal seorang diri saat dievakuasi Tim SAR yang menindaklanjuti laporan adanya salah seorang pendaki wanita sakit sekitar pukul 17.30 WIB, pada Jumat (30/10/2020).
“Begitu ketemu Tim SAR, rombongan korban malah justru melanjutkan pendakian sampai puncak, tidak ada satupun yang mendampingi Tim SAR ke basecamp,” ungkap Kepala Pos Pendakian Gunung Slamet via Bambangan, Saiful Amri.
Sontak, tindakan mereka itu mendapat teguran keras dari pihak pos pendakian. Rombongan korban disusul, dan di puncak sana di tengah hadapan para pendaki lainnya, ketujuh orang itu langsung disidang dan diberikan sanksi sosial karena telah melanggar tata tertib pendakian.
“Kebersamaan lebih utama dibanding ego semata, puncak tak akan lari dikejar, seharusnya utamakan keselamatan bersama,” tegas Saiful.
“Kami berikan sanksi sosial, kami bina di basecamp di depan banyak pendaki sebagai contoh sehingga ada efek jera,” jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar