KabarSeru - Dalam hidup ini, ada kalanya seseorang berada di atas dan bersenang-senang, tapi ada kalanya pula berada di posisi bawah dan menderita. Dan posisi inilah yang sedang dirasakan oleh Hasanudin.
Di usia senjanya, Hasanudin harus bekerja keras menafkahi istri dan dua anaknya yang masih kecil dengan berjualan cincau.
Padahal, dulu, hidupnya amat sejahtera. Penghasilannya sebagai general manager di sebuah tempat hiburan di Jakarta mencapai Rp 100 juta per bulan, hingga bisa membeli hunian mewah dan bersekolah di Singapura, sebagaimana dilansir today.line.me.
Namun kehidupannya kini berubah 180 derajat. Bukan hanya tempat tinggal yang berubah sederhana, pekerjaan pun demikian.
“Saya hidup sekarang umur 65 tahun baru merasa pusing. Dulu punya rumah tingkat di Jakarta,” ucapnya.
Sejak jatuh miskin, pria asal Palembang ini rela melakoni pekerjaan apa pun, termasuk bekerja serabutan di pasar sebagai kuli angkut.
Namun kini Hasanudin memilih menjadi pedagang cincau.
Dari usaha kecil-kecilnya inilah, dia bertumpu untuk menghidupi keluarganya.
Dengan gerobak sederhana yang ia rancang sendiri, Hasanudin menjajakan dagangan cincau di setiap harinya.
Penghasilan jangan ditanya, jelas tidak menentu. Tapi setidaknya pundi-pundi rupiah yang ia dapat cukup untuk makan keluarganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar